Manfaat
Sampah Bagi Warga Kota Malang
Produksi sampah sebanyak 607 ton per hari yang ada di
Kota Malang, begitu membawa manfaat besar bagi masyarakatnya. Dimana Gas Methan
yang di hasilkan dari olahan sampah melalui ilmu terapan serta dukungan sebuah
alat, sangat membantu mengurangi beban sekaligus meringankan perekonomian
masyarakat sebagai pengganti LPG. Hal itu terbukti lebih dari 300 Kepala
Keluarga (KK) warga Supit Urang Jl.Rawi Sari Kelurahan Mulyorejo Kecamatan
Sukun Kota Malang, kebanyakan dari mereka warga Supit Urang menggunakan Gas
Methan. Sebagai pengganti LPG untuk mencukupi kebutuhan bahan bakarnya, ketika
memasak dan menerangi lampu rumahnya.
Dari jumlah sampah sebanyak 607 ton perhari, sebagian
420 ton di angkut ke TPA sampah Supit Urang, sedangkan yang 186 ton di kelola
atau di perdayakan masyarakat sendiri. Dimana sampah tersebut terdiri dari
sampah organik (sampah basah) dan sampah non organic (sampah kering),
selanjutnya masyarakat menjadikan sampah organic itu, menjadi sebuah kompos
yang bisa di pakai untuk pupuk organik, sementara hasil dari sampah non organik
bisa di jual kembali untuk di jadikan uang, sehingga bisa membantu perekonomian
masyarakat sedikit lebih bagus lagi.
Pemberdayaan sampah dari sebagian yang di kelola
masyarakat tidak terlepas dari sebuah inovatif dan peranan elemen masyarakat,
yakni dengan membuat sebuah terobosan Bank sampah. Dengan keberadaan Bank
sampah yang berjumlah sekitar 300 unit dan di dukung dengan keberadaan Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) sebanyak 73 dan tersebar di Kota Malang.
Keberhasilan pengelolahan sampah yang ada di Kota
Malang, semua itu berkaitan dengan peranan dari para Kader Lingkungan PKK,
Karang Taruna, dari RT/RW, Kelompok Dasawisma serta peranan dari lingkungan
pendidikan yakni guru dan murid yang sadar
akan kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Dengan adanya pemanfaatan sampah yang di kelola dari
hulu hingga ke hilir, menjadikan Kota Malang sebagai penghasil Gas Methan yang
sangat membantu masyarakat Kota Malang untuk penyediaan bahan bakar pengganti
LPG. Dan hal itu sangat di sambut positif oleh Kementerian Lingkungan Hidup,
dan sekaligus meresmikan pada hari Jumat 8 Maret 2013 beberapa minggu lalu,
oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) Prof.DR Balthasar Kambuaya, MBA
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Supit Urang sebagai penghasil Gas
Methan sekaligus dalam penggunaannya.
Di usianya yang ke 99
Pemkot Malang terus meningkatkan pelayanannya, selain memenuhi kebutuhan
masyarakat malang akan bahan bakar melalui Gas Methan. Juga terus meningkatkan
pelayanan pembangunan infrstruktur jalan untuk mengurangi kemacetan dan memberikan
kenyamanan bagi pengendara, seperti jembatan yang ada di wilayah Cemoro Kandang
Kecamatan Kedungkandang, jembatan Flyover di dua tempat ( Kotalama dan
Arjosari) serta penambahan pembangunan jembatan baru di wilayah Buring.
Bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota
(Pemkot) Malang lainnya kepada masyarakat Kota Malang, melalui pembangunan
Rumah Susun Sederhana (RSS) atau Rusunawa yang di tujukan kepada masyarakat
kurang mampu dengan harga yang sangat terjangkau. Pembangunan infrastruktur di
tingkat kelurahan dengan Dana Pemberdayaan Masyarakat Kota DPMK tiap tahunnya
mencapai Rp.500 juta.
Keberhasilan yang telah di capai Kota Malang merupakan
sesuai dengan Program Pemkot Malang di tahun 2013 ini yakni berpedoman pada 4
prinsip di antaranya pertama Pro Kemiskinan untuk mendapatkan pelayanan di
bidang kesehatan. Dimana masyarakat miskin mendapatkan Jamkesda, serta
meningkatkan pelayanan puskesmas dengan meningkatkan status puskesmas rawat
inap ada di Kota Malang. Berikutnya di bidang pendidikan dengan memberikan
wajib belajar 12 tahun, serta mengedepankan warga miskin untuk mendapatkan pelayanan
pendidikan semaksimal mungkin.
Kedua Pro pekerjaan dengan menciptakan lapangan kerja
yang ada di masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat yang masuk di program
Dana Hibah Masyarakat lewat LPMK. Ketiga Pro perkembangan yang mengarah pada
suatu kebijakan untuk memberikankontribusi perekonomian, dengan tujuan
memberikan nafas bisnis kepada masyarakat sekaligus mendorong efisiensi biaya
produksi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Selanjutnya
yang ke empat Pro Kelestarian lingkungan hidup untuk mendukiung pelestarian
sumber daya alam sekaligus mencegah kerusakan lingkungan secara berlebihan.
Selain itu ada 8 Indikator sebagai pendukung
keberhasilan Pemkot Malang membangun Kota Malang semakin maju seperti sekarang
ini, dari 8 Indikator itu di antaranya pertama Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT), kedua Persentase Penduduk Miskin (PPM), ketiga Pertumbuhan Ekonomi, ke
empat Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kelima Laju Inflasi, ke enam PDRB
Perkapita Penduduk, ketujuh Angks Usia Harapan Hidup (AUHH), hyang terakhir
yakni terkait dengan Angka melek Huruf.
Dari 8 Indikator tersebut, di antaranya menunjukkan
grafik kemajuan patut di acungi jempol. Karena dari angka kemiskinan mengalami
penurunan pada tiap tahunnya seperti di
tahun 2011 terdapat pada tahun 2011 sebanyak
20.359 KK, sedangkan di tahun 2012 menjadi 13.986 sehingga terjadi
penurunan sebesar 6.373 KK, sedangkan
untuk angka Inflasi menurun cukup signifikan 2,65%, di tahun 2010 sebesar 6,7%
menjadi 4,05% di tahun 2011 serta di tahun 2012 lalu juga mengalami penurunan
yang cukup signifikan, kemudian di tahun 2013 terus dilakukan upaya peningkatan pembangunan
di Kota Malang, supaya lebih berkembang dan lebih maju dari tiap tahunnya.
Dengan keberhasilannya tersebut, maka menghantarkan
Kota Malang meraih berbagai prestasi penghargaan baik tingkat Jatim hingga
tingkat nasional maupun internasional, mulai tahun 2004 (6 prestasi), 2005 (15
prestasi), 2006 (16 prestasi), 2007 (64 prestasi), 2008 (135 prestasi), 2009
(322 prestasi), 2010 (492 prestasi), 2011 (560 prestasi), dan di tahun 2010
Kota Malang telah meraih rekor MURI
dengan catatan rekor prestasi dalam
setahun sebanyak 492 ( tingkat Jatim
324, tingkat Nasional 157, Internasional 11), selanjutnya rekor tersebut di pecahkan kembali yang ke dua kalinya di tahun 2011 dengan
mencatatkan rekor prestasi dalam setahun sebanyak 560 ( tingkat Jatim 396,
tingkat Nasional 154, Internasional 10) dan persembahan yang ke dua kalinya itu
di sampaikan pada Hari Jadi Kota Malang atau HUT Ke 98 Kota Malang saat upacara
di depan Balai Kota.
Ebes Inep sapaan akrab dari Drs.Peni Suparto, MAP Wali
Kota Malang, dalam satu kesempatan menuturkan,” bahwa Kota Malang pada Hari
Jadinya ke 99 yakni 1 April 2013 ini, akan terus meningkatkan pembangunan
daerah di berbagai sector demi kemajuan dan eksistensinya pada dunia luar. Program
yang sudah berjalan dengan bagus ini, berikutnya bisa di lanjutkan dan di
tingkatkan lebih baik lagi, saat pergantian kepemimpinan yang baru, entah
siapapun yang memimpin Kota Malang ini ke depannya.
Kita patut bangga dan bersyukur menjadi warga
Aremania, yang telah banyak menggali prestasi baik di tingkat Jatim hingga
tingkat Nasional maupun sampai internasional. Dimana wujud buktinya kita sering
mendapatkan Museum rekor MURI di tiap tahunnya secara berturut-turut di
berbagai moment. Keberhasilan yang selama ini telah di raih, merupakan kado
istimewa di HUT Kota Malang ke 99, dengan mencapai peningkatan di lintas
sector, serta menunjukkan bahwa warga Kota Malang banyak mengalami peningkatan
kesejahteraan pada ekonomiya,” ujar Wali Kota Malang
Saya pribadi dan bersama sekeluarga apabila selama 2
periode menjabat dan memimpin Kota Malang, bilamana ada kekhilafan dalam menentukan
sebuah kebijakan, maka kami sekeluarga memohon maaf lahir dan bathin, karena
tanpa kesengajaan. Lanjut saya sampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada
warga Bhumi Arema, yang telah ikut berpartisipasi hingga menghantarkan Kota
Malang meraih prestasi demi prestasi sampai saat ini dan seterusnya “ Salam
Satu Jiwa Yang Kita Cintai Bhumi Arema, “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar