ALIANSI WARTAWAN INDONESIA

Rabu, 03 April 2013

KEBERHASILAN PEMBANGUNAN LINTAS SEKTOR


Manfaat Sampah Bagi Warga Kota Malang

Produksi sampah sebanyak 607 ton per hari yang ada di Kota Malang, begitu membawa manfaat besar bagi masyarakatnya. Dimana Gas Methan yang di hasilkan dari olahan sampah melalui ilmu terapan serta dukungan sebuah alat, sangat membantu mengurangi beban sekaligus meringankan perekonomian masyarakat sebagai pengganti LPG. Hal itu terbukti lebih dari 300 Kepala Keluarga (KK) warga Supit Urang Jl.Rawi Sari Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang, kebanyakan dari mereka warga Supit Urang menggunakan Gas Methan. Sebagai pengganti LPG untuk mencukupi kebutuhan bahan bakarnya, ketika memasak dan menerangi lampu rumahnya.

Dari jumlah sampah sebanyak 607 ton perhari, sebagian 420 ton di angkut ke TPA sampah Supit Urang, sedangkan yang 186 ton di kelola atau di perdayakan masyarakat sendiri. Dimana sampah tersebut terdiri dari sampah organik (sampah basah) dan sampah non organic (sampah kering), selanjutnya masyarakat menjadikan sampah organic itu, menjadi sebuah kompos yang bisa di pakai untuk pupuk organik, sementara hasil dari sampah non organik bisa di jual kembali untuk di jadikan uang, sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat sedikit lebih bagus lagi.

Pemberdayaan sampah dari sebagian yang di kelola masyarakat tidak terlepas dari sebuah inovatif dan peranan elemen masyarakat, yakni dengan membuat sebuah terobosan Bank sampah. Dengan keberadaan Bank sampah yang berjumlah sekitar 300 unit dan di dukung dengan keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sebanyak 73 dan tersebar di Kota Malang.

Keberhasilan pengelolahan sampah yang ada di Kota Malang, semua itu berkaitan dengan peranan dari para Kader Lingkungan PKK, Karang Taruna, dari RT/RW, Kelompok Dasawisma serta peranan dari lingkungan pendidikan yakni guru dan murid yang sadar  akan kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.   

Dengan adanya pemanfaatan sampah yang di kelola dari hulu hingga ke hilir, menjadikan Kota Malang sebagai penghasil Gas Methan yang sangat membantu masyarakat Kota Malang untuk penyediaan bahan bakar pengganti LPG. Dan hal itu sangat di sambut positif oleh Kementerian Lingkungan Hidup, dan sekaligus meresmikan pada hari Jumat 8 Maret 2013 beberapa minggu lalu, oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) Prof.DR Balthasar Kambuaya, MBA di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Supit Urang sebagai penghasil Gas Methan sekaligus dalam penggunaannya.

Di usianya yang ke 99  Pemkot Malang terus meningkatkan pelayanannya, selain memenuhi kebutuhan masyarakat malang akan bahan bakar melalui Gas Methan. Juga terus meningkatkan pelayanan pembangunan infrstruktur jalan untuk mengurangi kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi pengendara, seperti jembatan yang ada di wilayah Cemoro Kandang Kecamatan Kedungkandang, jembatan Flyover di dua tempat ( Kotalama dan Arjosari) serta penambahan pembangunan jembatan baru di wilayah Buring.

Bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang lainnya kepada masyarakat Kota Malang, melalui pembangunan Rumah Susun Sederhana (RSS) atau Rusunawa yang di tujukan kepada masyarakat kurang mampu dengan harga yang sangat terjangkau. Pembangunan infrastruktur di tingkat kelurahan dengan Dana Pemberdayaan Masyarakat Kota DPMK tiap tahunnya mencapai Rp.500 juta.

Keberhasilan yang telah di capai Kota Malang merupakan sesuai dengan Program Pemkot Malang di tahun 2013 ini yakni berpedoman pada 4 prinsip di antaranya pertama Pro Kemiskinan untuk mendapatkan pelayanan di bidang kesehatan. Dimana masyarakat miskin mendapatkan Jamkesda, serta meningkatkan pelayanan puskesmas dengan meningkatkan status puskesmas rawat inap ada di Kota Malang. Berikutnya di bidang pendidikan dengan memberikan wajib belajar 12 tahun, serta mengedepankan warga miskin untuk mendapatkan pelayanan pendidikan semaksimal mungkin.

Kedua Pro pekerjaan dengan menciptakan lapangan kerja yang ada di masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat yang masuk di program Dana Hibah Masyarakat lewat LPMK. Ketiga Pro perkembangan yang mengarah pada suatu kebijakan untuk memberikankontribusi perekonomian, dengan tujuan memberikan nafas bisnis kepada masyarakat sekaligus mendorong efisiensi biaya produksi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Selanjutnya yang ke empat Pro Kelestarian lingkungan hidup untuk mendukiung pelestarian sumber daya alam sekaligus mencegah kerusakan lingkungan secara berlebihan.
Selain itu ada 8 Indikator sebagai pendukung keberhasilan Pemkot Malang membangun Kota Malang semakin maju seperti sekarang ini, dari 8 Indikator itu di antaranya pertama Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), kedua Persentase Penduduk Miskin (PPM), ketiga Pertumbuhan Ekonomi, ke empat Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kelima Laju Inflasi, ke enam PDRB Perkapita Penduduk, ketujuh Angks Usia Harapan Hidup (AUHH), hyang terakhir yakni terkait dengan Angka melek Huruf.

Dari 8 Indikator tersebut, di antaranya menunjukkan grafik kemajuan patut di acungi jempol. Karena dari angka kemiskinan mengalami penurunan pada tiap tahunnya  seperti di tahun 2011 terdapat pada  tahun  2011 sebanyak  20.359 KK, sedangkan di tahun 2012 menjadi 13.986 sehingga terjadi penurunan sebesar 6.373  KK, sedangkan untuk angka Inflasi menurun cukup signifikan 2,65%, di tahun 2010 sebesar 6,7% menjadi 4,05% di tahun 2011 serta di tahun 2012 lalu juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, kemudian di tahun 2013  terus dilakukan upaya peningkatan pembangunan di Kota Malang, supaya lebih berkembang dan lebih maju dari tiap tahunnya.

Dengan keberhasilannya tersebut, maka menghantarkan Kota Malang meraih berbagai prestasi penghargaan baik tingkat Jatim hingga tingkat nasional maupun internasional, mulai tahun 2004 (6 prestasi), 2005 (15 prestasi), 2006 (16 prestasi), 2007 (64 prestasi), 2008 (135 prestasi), 2009 (322 prestasi), 2010 (492 prestasi), 2011 (560 prestasi), dan di tahun 2010 Kota Malang  telah meraih rekor MURI dengan  catatan rekor prestasi dalam setahun  sebanyak 492 ( tingkat Jatim 324, tingkat Nasional 157, Internasional 11), selanjutnya  rekor tersebut di pecahkan kembali yang  ke dua kalinya di tahun 2011 dengan mencatatkan rekor prestasi dalam setahun sebanyak 560 ( tingkat Jatim 396, tingkat Nasional 154, Internasional 10) dan persembahan yang ke dua kalinya itu di sampaikan pada Hari Jadi Kota Malang atau HUT Ke 98 Kota Malang saat upacara di depan Balai Kota.

Ebes Inep sapaan akrab dari Drs.Peni Suparto, MAP Wali Kota Malang, dalam satu kesempatan menuturkan,” bahwa Kota Malang pada Hari Jadinya ke 99 yakni 1 April 2013 ini, akan terus meningkatkan pembangunan daerah di berbagai sector demi kemajuan dan eksistensinya pada dunia luar. Program yang sudah berjalan dengan bagus ini, berikutnya bisa di lanjutkan dan di tingkatkan lebih baik lagi, saat pergantian kepemimpinan yang baru, entah siapapun yang memimpin Kota Malang ini ke depannya.

Kita patut bangga dan bersyukur menjadi warga Aremania, yang telah banyak menggali prestasi baik di tingkat Jatim hingga tingkat Nasional maupun sampai internasional. Dimana wujud buktinya kita sering mendapatkan Museum rekor MURI di tiap tahunnya secara berturut-turut di berbagai moment. Keberhasilan yang selama ini telah di raih, merupakan kado istimewa di HUT Kota Malang ke 99, dengan mencapai peningkatan di lintas sector, serta menunjukkan bahwa warga Kota Malang banyak mengalami peningkatan kesejahteraan pada ekonomiya,” ujar Wali Kota Malang

Saya pribadi dan bersama sekeluarga apabila selama 2 periode menjabat dan memimpin Kota Malang, bilamana ada kekhilafan dalam menentukan sebuah kebijakan, maka kami sekeluarga memohon maaf lahir dan bathin, karena tanpa kesengajaan. Lanjut saya sampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada warga Bhumi Arema, yang telah ikut berpartisipasi hingga menghantarkan Kota Malang meraih prestasi demi prestasi sampai saat ini dan seterusnya “ Salam Satu Jiwa Yang Kita Cintai Bhumi Arema, “ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar